"Informasi Seputar Gaya Hidup , Komunitas , Serta Tips Dan Trik Yang Bermanfaat"

Agustus 25, 2020

Ganti Head Unit Toyota Fortuner dan Pajero, Siapin Dana Rp13 Juta

by , in

 

Kabar Lifestyle – Dalam kondisi standar, biasanya Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport sudah dilengkapi perangkat hiburan multifungsi. Wujudnya berupa layar yang disematkan di tengah dasbor.

Namun, ada saja pemilik mobil SUV tersebut yang kurang puas dengan produk yang disiapkan oleh pabrikannya. Tentu saja mengganti perangkat head unit untuk kendaraan berbanderol mulai dari Rp400 jutaan itu, dibutuhkan dana yang besar.

Marketing Manager Asuka Car TV Indonesia, Albert Lim mengatakan, untuk menebus perangkat hiburan mobil Toyota Fortuner maupun Mitsubishi Pajero Sport, pemilik harus menyiapkan dana berkisar Rp12 juta sampai dengan Rp13 juta.

"Pemasangannya cukup cepat karena sudah plug and play tadi, hanya sekitar 60 menit. Kami juga berikan garansi 2 tahun, terhitung dari pembelian dan pemasangan perangkat head unit tersebut," ujarnya saat konfrensi pers online, Selasa 8 Desember 2020.

Dengan banderol tersebut, kata Albert, konsumen bakal mendapatkan head unit baru dari merek Mirai Car Entertainment dengan layar sentuh vertikal berukuran 12,1 inci. Model perangkat hiburan ini menyerupai yang dipakai di mobil listrik Tesla.

Head unit berukuran besar itu, kata dia, sudah mengusung sistem operasi Android OS PIE 9.0. Perangkat tersebut, juga dilengkapi Indonesian Voice Recognition yang memungkinkan pengguna melakukan perintah suara untuk menjalankan aplikasi, seperti membuka navigasi (google maps), memutar music di youtube, dan sebagainya.

"Jadi kami tawarkan Head Unit ala mobil listrik Tesla, Mirai M-T680 untuk Fortuner dan M-652A All New Pajero Sport. Desainnya OEM (Original Equipment Manufacture), enggak perlu modifikasi frame-nya karena sudah plug and play," tuturnya.

Agustus 04, 2020

Begini Cara Nyetir Mobil yang Aman Saat Terjadi Aquaplanning

by , in

 


Kabar Lifestyle – Ketika mengemudi mobil, memang tak perlu repot mencari tempat berteduh saat hujan. Pengguna hanya perlu memastikan kendaraannya dalam kondisi fit, sehingga tetap bisa melaju dengan baik saat terjadi perubahan cuaca secara cepat.

Meski demikian, memacu mobil ketika cuaca hujan memiliki risiko besar. Sebab, pengemudi harus lebih fokus untuk memperhatikan kondisi jalan yang dilalui, karena bukan mustahil jalanan rata pun terjadi genangan air.

Senior Instructor dari SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) Sony Susmana mengatakan, ketika mengemudi di cuaca hujan, maka pengemudi harus menyadari risiko aquaplanning di jalanan yang terlihat rata, namun ada air yang menggenang.

"Ketika berkendara saat turun hujan, yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan, pindah ke lajur lambat, dan amati kondisi sekitar," ujarnya dalam tayang di media sosial Daihatsu.

Jalanan yang tergenang air, kata Sony, berpotensi membuat roda mobil kehilangan traksi dengan permukaan jalan, terutama saat melaju dalam kecepatan tinggi. Jika tidak diantisipasi, pengemudi bisa merasakan kendaraan seperti melayang di atas air.

Sony mengatakan, quaplanning juga kerap menjadi faktor terjadinya kecelakaan saat hujan. Sebab, pengemudi kurang merespons kondisi tersebut dengan cepat dan tepat.

"Saat melewati genangan air, antisipasinya adalah mengangkat kaki dari pedal gas, tahan kemudi ke arah depan dan jangan melakukan pengereman agar laju mobil tetap lurus dan tidak mengalami selip," paparnya.