"Informasi Seputar Gaya Hidup , Komunitas , Serta Tips Dan Trik Yang Bermanfaat"

Oktober 27, 2020

Biar Gak Deg-Degan Saat Mengemudi Mobil di Tanjakan, Ini Caranya

by , in

Kabar Lifestyle – Selain parkirtanjakan banyak dianggap sebagai sesuatu yang menantang, terutama bagi mereka yang baru mahir mengemudi mobil. Apalagi, jika di jalanan tersebut terjadi kemacetan atau antrean.

Dalam kondisi normal, mobil bisa saja memiliki risiko tak bisa melibas tanjakan. Terutama saat pengemudinya kurang lihai menguasai kendaraan yang dikemudikannya tersebut.

Bayangkan jika di rute yang sama, terjadi antrean karena adanya kepadatan lalu lintas ataupun penyebab lain. Bisa-bisa pengemudinya deg-degan atau bahkan keringat dingin, hanya karena khawatir kendaraannya tak bisa menanjak.

Untuk mengatasi masalah ini, pabrikan otomotif sebenarnya sudah menyematkan teknologi bernama hill start assist dan sejenisnya. Dengan demikian, mobil bisa tertahan sekian detik sebelum melaju, usai berhenti di jalan menanjak.

Fitur tersebut bisa dirasakan oleh pengemudi mobil-mobil keluaran baru dari berbagai merek, terutama yang mengusung transmisi otomatis untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda-rodanya. 

Pertama, pastikan pengemudi bisa menjaga emosi, fokus, dan tetap tenang meski berada di kondisi jalan menanjak yang macet. Tak perlu menginjak pedal gas terlalu dalam hanya karena ketakutan mobil tak kuat melaju.

Pedal gas yang diinjak terlalu dalam, justru berisiko membuat kendaraan hilang kendali. Apalagi, rute tersebut dalam kondisi licin akibat keadaan jalan yang kurang layak atau sisa guyuran hujan.

Berikutnya, atur sebaik mungkin pengoperasian tuas transmisi. Walaupun mobil diperhitungkan sanggup melewati rintangan, sebaiknya posisi gigi transmisi diturunkan untuk memperoleh tambahan tenaga yang memadai.

Jika tanjakan terlihat landai dan panjang, pengemudi bisa memakai gigi 3, baik untuk mobil transmisi otomatis dan manual. Namun, saat jalur yang dilewati terlihat curam, pindahkan tuas ke posisi gear paling rendah dan biarkan kendaraan melaju perlahan.

Pengemudi disarankan untuk memperhitungkan beban mobil, beserta muatan yang dibawa. Pastikan kendaraan tak kehilangan momentum saat sedang menanjak. Hal ini penting untuk mencegah kehilangan tenaga untuk melewati jalanan tersebut.

Oktober 06, 2020

Parkir Sambil Nyalakan AC Mobil, Segini Bensin yang Terpakai

by , in


Kabar Lifestyle – Terkadang ada pengguna mobil yang harus memarkir kendaraan di bawah terik matahari, entah itu karena parkiran gedung penuh atau mampir beberapa saat untuk membeli sesuatu di pinggir jalan.

Apabila hal itu dilakukan bersama anggota keluarga atau rekan kerja, maka yang umum dilakukan adalah membiarkan mesin hidup sembari menyalakan penyejuk kabin atau AC.

Jika hal itu dilakukan hanya beberapa menit, maka bensin yang dipakai mungkin tidak akan berkurang banyak. Tapi, bagaimana bila mobil diparkir dalam kondisi AC menyala selama satu jam lebih?

Seorang pemilik mobil Maruti Baleno Hatchback di India memutuskan untuk melakukan percobaan.

Ia mengisi bensin hingga tangki penuh, kemudian menuju salah satu parkiran luar ruangan. Dengan kondisi matahari bersinar terik, ia membiarkan mesin dan AC hidup selama satu jam.

Agar lebih yakin, pria bernama Arun Pawar itu menambah waktu percobaan sebanyak 20 menit. Setelah itu, ia menuju stasiun pengisian bahan bakar umum yang sama, dan mengisi tangki hingga penuh lagi.

Setelah dihitung, ternyata bensin yang dipakai selama mobil dalam kondisi diam tapi AC menyala adalah 1,66 liter. Jika dikonversi dengan harga BBM Pertalite di Indonesia, maka uang yang dikeluarkan adalah sebanyak Rp12.700.

Sebagai informasi, Baleno Hatchback yang ia gunakan dibekali mesin bensin berkapasitas 1.200cc, yang dapat menghasilkan tenaga 83 daya kuda dan torsi 115 Newton meter.

Satu hal yang perlu jadi catatan, apabila suhu cuaca tidak terlalu panas maka AC mobil akan bekerja lebih ringan. Efeknya, penggunaan BBM menjadi sedikit lebih irit, meski angkanya tidak besar.